Project Name : Roster vs Bata Ekspos: Pilih yang mana untuk fasad rumah
Area : +-90 sqm
Year : 2025
Architects : Argajogja
Structural Engineering : Argajogja
Review Desain Rumah
- Fasad Industrial Tropis
- Elemen beton ekspos yang kuat berpadu dengan elemen alami seperti tanaman dan pencahayaan hangat.
- Memberikan kesan maskulin tapi tetap ramah lingkungan.
- Permainan Material
- Bata roster (merah dan putih) serta beton berlubang menciptakan tekstur visual yang dinamis.
- Kombinasi material ini bukan cuma cantik, tapi juga fungsional untuk ventilasi dan pencahayaan alami.
- Lighting Dramatis
- Penggunaan lighting dari bawah menyoroti pohon dan roster, menciptakan efek visual yang elegan saat malam hari.
- Mood lighting ini juga bisa jadi daya tarik utama di feed medsos.
- Carport Transparan
- Konsep carport dengan pintu kaca buram (atau polycarbonate hitam?) menampilkan kendaraan sebagai bagian dari estetika rumah.
- Cocok banget buat kaum urban yang menjadikan mobil bagian dari lifestyle.
- Tanaman Tropis sebagai Highlight
- Penempatan satu pohon ramping vertikal dan rumput gundukan sebagai focal point taman depan.
- Gaya simpel, minim maintenance, tapi tetap hijau.
- Komposisi Simetris Modern
- Desain fasad menggunakan garis tegas, simetri, dan layering material yang membuat tampilan depan rumah terlihat rapi dan mahal
Kadang, yang bikin kita jatuh cinta sama sebuah rumah itu bukan soal ukurannya, tapi gimana dia “berbicara” lewat desainnya. Rumah ini gue rancang dengan prinsip sederhana: tegas tapi ramah, maskulin tapi nggak galak, dan modern tapi tetap bernapas.
Fasadnya pakai kombinasi beton ekspos, bata merah roster, dan beton berlubang. Bukan sekadar gaya-gayaan, tapi tiap material punya alasan—beton untuk ketegasan karakter, bata roster untuk aliran udara & cahaya, dan grill concrete buat tekstur serta privasi.
Tanaman tropis nggak perlu ribet. Cuma satu pohon ramping dan semak gundul rendah—tapi ditempatin di titik yang bikin visual rumah langsung hidup. Gue percaya desain landscape itu bukan soal banyak-banyakan tanaman, tapi soal komposisi.
Lighting? Ini bagian yang nggak bisa dilewatin. Gue pasang uplight buat sorot pohon dan roster biar waktu malam hari rumah punya second personality—calm, hangat, dan elegan.
Carport transparan? Yes, itu kayak galeri buat mobil. Gue pengen mobil jadi bagian dari desain, bukan cuma parkiran. Panel buram semi-transparan bikin kesan sleek tapi tetap ada privasi.
Semua elemen ini gue susun kayak puzzle—nggak ada yang random, semua punya cerita. Buat gue, rumah bukan cuma tempat tinggal. Tapi ekspresi diri. Dan rumah ini, adalah narasi dari seseorang yang pengen hidup simpel, fungsional, tapi tetap penuh karakter.
Jadi, buat lo yang lagi mikir buat bangun rumah, coba mulai bukan dari “pengen rumah kayak siapa”, tapi dari pertanyaan “gue siapa, dan rumah kayak apa yang bisa nunjukin itu?”
Karena desain terbaik itu bukan soal viral, tapi soal relevan sama siapa lo sebenarnya

Anda ingin didesainkan? WA Argajogja Arsitek
